Senin, 11 November 2013

Jeritan Cinta Ku

Jeritan Cinta Ku

Ku patahkan Pena ini
Biar ku tak bisa mengirim surat lagi
Biar ku lepas dari sebuah mimpi-mimpi itu
Yang semakn jelas mengabaikan ku
Karna cintamu bukanlah diriku
Kini ku tutup  rasa dihati ku
Biar  ku tak mengingat mu lagi
Mengingat tentangmu
Dan juga sekilas bayang mu
Kata rayu  dalam bibirmu
Seakan mampu menghanyutkan ku
Hinga ku terlena dan jatuh dalam
Dalam penjara  cintamu
Yang   semakn menyiksaku
Bagai lumpur hidup yang membelengu
Biar lah waktu yang  menidurkan ku
Biarlah waktu yang mampu meredupkan ku
Dan biarkan rasa yang menguburku
Hinga ku tertidur dalam lelap
Meningalkan segala-galanya
Meniti mimpi hari esok datang kembali
Walau tak pernah melihat matahari terbit lagi
Biarlah ku disini...
Biarlah ku begini
walau hidup tanpa dirimu.
seperti pelangi tak mempunya warna







Kamis, 07 November 2013

Di Saat Cinta Ku Melukai


Di sebuah malam yang sepi termenung ku sendiri
terdiam tanpa kata seolah menyayat hati
rindu ku seakan pergi meningalkanmu
harapan demi harapan seakan sirna mengabaikanku
kini harus ku relakan kao pergi dari sisihku
karena cinta yang terpaksa takan pernah abadi
dan membuat lubang lara sesakan sesakan hati
mengapa kao tak pernah jujur kepadaku
bahwa mulanya  kao bermain api cinta di hati ku
kao memberi senyuman yang seakan - akan mengiurkanku
hinga ku terpikat dan masuk dalam api cinta mu
sekejam itu kah nalurimu kepada ku?
kasih.......
paras cantik yang berbinar dari wajahmu.
seakan mematikan dan berbisa seperti ular
sikap keluguan mu seperti danau yang dangkal
keruh dan seolah-olah tak mempunya jurang
hinga ku tertipu dan terjatuh dalam akal bulusmu
kasih.......
aku sadar memang ku terlahir bukan  keturunan bangsawan
yang mungkin mempunyai darah biru   penghormatan
tetapi hati ini tak mau jikalau perasaanku selalu di permainkan
kasih...
apa salah ku hinga kao tega seperti itu....
menduakan ku sebagai sarana kao membenciku
jika memang itu dapat membuatmu lebih bahagia
aku kan berusaha melepas dari bayang mu
aku sadar....
demi kebaikan dan bahagia mu
sejenak ku melupakan tentang mu
kini ku cari sebuah bahagia yang dapat menerima ku apa adanya
dan membuat kemilau seperti lukisan
yang takan pernah luntur ketika air membasahinya.