Pelangi Ku
Pelangi
ku
Malam
yang pekat kabut usai menyelimuti kota ini
Gerimis
hujan pun terlihat menjauh dari pandangan ku
Sunyi
hati termenung duduk di sebuah teras rumah ini
Sesal
sedih kian melambai dan menghampiri ku
Ketika
cinta ku di butakan sebuah impian yang tak pasti
Memuja
kesetiaan demi mempertahankan mu
Mengukuhkan
harapan bakal gapai semua cita
Mencoba
Meruntuhkan awan yang bertaburan di langit biru
Mengubah
semua jalan yang semestinya aku lewati
Kini
aku telah tersesat....
Dalam
perjalanan yang mungkin membunuh ku secara perlahan
Di
saat jalanku buntu kao malah berselak pergi untuk meningkalkan ku
Pergi
memilih untuk tak pernah lagi mengenal ku
Itu
ucapan mu saat terahir kita bertemu
Hati
ku hancur seperti kaca yang jatuh dalam sebuah ketinggian
Berkeping
– keping dan kecil untuk dapat terlihat sebuah mata
Mata
yang dulu dapat melihat senyum mu kala berbinar
Sekarang
tampak sebuah gelap yang membelengu
Hati
ini seperti kertas yang terlipat
Takan
pernah lagi pena mampu menuliskan sebuah syair kehidupan
Dengan
posisi ku masih ter halang sebuah lipatan tadi
Setiaku
menungu akan sebuah keajaiban yang dapat menjawap
Esok
hari atau lusa bahagiaku pasti kan ku raih dengan sempurna
1 komentar:
i like this....
Posting Komentar